Thursday, February 20, 2014
Browse Manual »
Wiring »
5
»
depan
»
di
»
komputer
»
refleksi
»
tahun
»
Refleksi 5 tahun di depan komputer
Saya baru sadar sepertiga waktu hidupku lelah di depan komputer. Lebih gilanya lagi ini sudah berlangsung tidak kurang 5 tahun. Satu masa yang hampir terlupakan namun kulewati tanpa terasa. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada temen yang bersedia menjual komputernya secara kredit kepada saya lantaran kasihan.. he3x
Masih terbayang komputer pertama yang resmi singgah di meja belajar 5 tahun yang lalu adalah komputer jadul untuk masa sekarang. Mungkin kalian masih ingat zaman keemasan Intel Pentium III dengan sistem Operasinya Windows 98. Nah itulah komputer pertama saya.
Berbekal beasiswa yang saya peroleh tiap bulan, saya nekad mengkredit tuh komputer second yang kalau ditotalkan harganya menjadi 2,5 jete. Lumayan mahal untuk saat itu. Tapi dengan semangat menggebu plus sokongan dari ortu, lunas juga tuh kompi selama 6 bulan. Sebuah kesan perjuangan yang terus saya ingat sampai kapanpun.
Saat memberikan kuliah di kelas teknik komputer, mahasiswa saya kadang sering tidak percaya bahwa kemampuan komputer saya peroleh hanya dengan cara otodidak. Meskipin kedengaranya tidak mungkin tapi demikianlah adanya. Semua hal yang saya peroleh A - Z saya dapatkan dari membaca baik dari buku, forum, artikel, manual plus coba-coba. Tidak ada satu gurupun secara fisik yang pernah mengajarkanya.
Loh, bagaimana dengan kuliah yang dulu diambil? kan elektronika, masa ngga ada pelajaran komputernya?... pertanyaan bagus, sangat bagus lebih tepatnya. Memang saya mengambil jurusan Pendidikan Teknik Elektronika semasa kuliah. Namun saya akui saya adalah mahasiswa yang sedikit malas saat itu. Karena mata kuliah komputer hampir 80% diberikan secara teori hasilnya catatan yang saya miliki 80% kosong. Sama kosongnya dengan ilmu yang bisa terserap di rongga kepala saya.
Komputer pertama saya yang bernama capunk memberikan banyak ilmu (cikal bakal ID yang sering saya gunakan). Mulai dari dasar sistem operasi, grafis (photoshop & Corel), perbaikan komputer dan utak-atik software lainya.
Puncak prestasi dan kemampuan banyak saya peroleh semenjak saya beralih menggunakan laptop (kira-kira 2,5 tahun yang lalu). Dari sana saya mulai mengenal berselancar bebas di dunia maya. Sangat gila sekali saat itu. Dengan ditemani satu teman yang juga sama gila, saya mengakses internet dari pukul 20.00 - 03.00 dini hari. Lebih parah lagi saat hari libur. Dari pagi sampai pagi mata ini ga pernah lepas dari layar kompi. Benar-benar masa yang menguras berat badan saya.
Dari sana ilmu yang saya peroleh mulai berkembang ke arah pemrograman, terutama pemrograman web, keamanan jaringan, sampai dengan penggunaan open source (linux). Kemudian saya mulai membagi berbagai ilmu yang saya peroleh melalui media Blog yang sampai sekarang masih tetap eksis meskipun sudah jarang diurus (http://idecapung.blogspot.com).
Masih adakah yang harus saya cari?.... jawabanya adalah Ya! dan tidak ada batasnya. Masih luas samudra ilmu diluar sana yang belum saya jelajahi. Jadi kalau ditanya, "Dari dulu sampai sekarang hidupmu selalu di depan komputer, apa tidak bosan, apa sih yang kamu cari?".... Jawabanya sederhana, selama aku masih bisa terbang, aku akan terus mencari, mengkaji dan membagi...
Refleksi 5 tahun di depan komputer
Saya baru sadar sepertiga waktu hidupku lelah di depan komputer. Lebih gilanya lagi ini sudah berlangsung tidak kurang 5 tahun. Satu masa yang hampir terlupakan namun kulewati tanpa terasa. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada temen yang bersedia menjual komputernya secara kredit kepada saya lantaran kasihan.. he3xMasih terbayang komputer pertama yang resmi singgah di meja belajar 5 tahun yang lalu adalah komputer jadul untuk masa sekarang. Mungkin kalian masih ingat zaman keemasan Intel Pentium III dengan sistem Operasinya Windows 98. Nah itulah komputer pertama saya.
Berbekal beasiswa yang saya peroleh tiap bulan, saya nekad mengkredit tuh komputer second yang kalau ditotalkan harganya menjadi 2,5 jete. Lumayan mahal untuk saat itu. Tapi dengan semangat menggebu plus sokongan dari ortu, lunas juga tuh kompi selama 6 bulan. Sebuah kesan perjuangan yang terus saya ingat sampai kapanpun.
Saat memberikan kuliah di kelas teknik komputer, mahasiswa saya kadang sering tidak percaya bahwa kemampuan komputer saya peroleh hanya dengan cara otodidak. Meskipin kedengaranya tidak mungkin tapi demikianlah adanya. Semua hal yang saya peroleh A - Z saya dapatkan dari membaca baik dari buku, forum, artikel, manual plus coba-coba. Tidak ada satu gurupun secara fisik yang pernah mengajarkanya.
Loh, bagaimana dengan kuliah yang dulu diambil? kan elektronika, masa ngga ada pelajaran komputernya?... pertanyaan bagus, sangat bagus lebih tepatnya. Memang saya mengambil jurusan Pendidikan Teknik Elektronika semasa kuliah. Namun saya akui saya adalah mahasiswa yang sedikit malas saat itu. Karena mata kuliah komputer hampir 80% diberikan secara teori hasilnya catatan yang saya miliki 80% kosong. Sama kosongnya dengan ilmu yang bisa terserap di rongga kepala saya.
Komputer pertama saya yang bernama capunk memberikan banyak ilmu (cikal bakal ID yang sering saya gunakan). Mulai dari dasar sistem operasi, grafis (photoshop & Corel), perbaikan komputer dan utak-atik software lainya.
Puncak prestasi dan kemampuan banyak saya peroleh semenjak saya beralih menggunakan laptop (kira-kira 2,5 tahun yang lalu). Dari sana saya mulai mengenal berselancar bebas di dunia maya. Sangat gila sekali saat itu. Dengan ditemani satu teman yang juga sama gila, saya mengakses internet dari pukul 20.00 - 03.00 dini hari. Lebih parah lagi saat hari libur. Dari pagi sampai pagi mata ini ga pernah lepas dari layar kompi. Benar-benar masa yang menguras berat badan saya.
Dari sana ilmu yang saya peroleh mulai berkembang ke arah pemrograman, terutama pemrograman web, keamanan jaringan, sampai dengan penggunaan open source (linux). Kemudian saya mulai membagi berbagai ilmu yang saya peroleh melalui media Blog yang sampai sekarang masih tetap eksis meskipun sudah jarang diurus (http://idecapung.blogspot.com).
Masih adakah yang harus saya cari?.... jawabanya adalah Ya! dan tidak ada batasnya. Masih luas samudra ilmu diluar sana yang belum saya jelajahi. Jadi kalau ditanya, "Dari dulu sampai sekarang hidupmu selalu di depan komputer, apa tidak bosan, apa sih yang kamu cari?".... Jawabanya sederhana, selama aku masih bisa terbang, aku akan terus mencari, mengkaji dan membagi...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment